Galau itu imajinatif dan kreatif

Sadar atau tidak saat galau kita akan menjadi lebih kreatif. Percaya atau tidak saat galau banyak sekali ide melayang-layang di dalam kepala (ada yang seperti ini tidak ya).

Rasanya lebih mudah mengekspresikan

rasa sedih dibanding rasa senang, tapi itu menurut saya sih. Karena untuk saya pribadi, saya lebih memiliki semangat menulis kalau pas lagi galau, dan pas lagi suntuk, (walaupun isinya cuma mengeluh dan protes pada keadaan hhh.)
Tapi meluapkan perasaan pun akan lebih mudah saat kita merasa sedih, Feel nya lebih dapet aja kayaknya.

Makanya ada beberapa teman pernah bilang, “hidup kamu dramatis banget ya, tulisan kamu temanya galau mulu”
Bukan sok dramatis, emang aku nulis kalo pas lagi galau aja. Mungkin mereka berfikir aku terlalu lebay, berlebihan dalam menghadapi kesedihan. Hanya saja aku suka (suka menulis bukan suka sedih). Kadang itu juga bukan sepenuhnya pengalaman pribadiku. Kesedihan orang lain pun kadang membuatku tergugah untuk membuat sebuah tulisan. Jadi sebagian tulisan sedih/galau yang aku buat itu karna terinspirasi, hanya bentuk pengandaian jika seandainya aku mengalaminya.

Aku ingin menyampaikan protesku untuknya, walau hanya tulisan yang tidak terlalu membantu apa”, atau bahkan tidak membantu mengurangi kesedihannya sama sekali.

Jadi balik lagi karna galau itu mengispirasi, galau itu bikin kita jadi lebih puitis. Coba deh kalau pas lagi sedih cari bolpen sama kertas, trus keluarin semua unek” yang ada didalam hati, pasti yang keluar itu kata-kata sedih yang manis dan puitis.

Jadi ketimbang pikiran melayang”, ungkapkan saja melalui tulisan.